Pengaruh
Aliran Cash Flow Terhadap Nilai Tukar Rupiah - Dollar
Definisi
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang
kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan
kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang
mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang
yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu
terbagi menjadi tiga yaitu :
Ø Pertama, fungsi
likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
Ø Kedua, fungsi anti
inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ø Ketiga, capital growth,
dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relatif panjang..
Laporan terhadap Cash Flow per periode dapat ditentukan dan
diklasifikasikan dalam beberapa kelompk, yaitu Aktivitas Oprasi, Investasi, dan
Aktifvitas Pendamaan, Karena ini akan berpengaruh terhadap Bisnis pada
perusahaan. Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
ü Aliran kas awal (Initial
Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
ü Aliran kas operasional
(Operational Cash Flow) merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya
umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran
kas masuk (cash in flow) dan aliran
kas keluar (cash out flow).
ü Aliran kas akhir (Terminal
Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek
(nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek.
Pengaruh Aliran Cash
Flow Terhadap Nilai Tukar Rupiah – Dolar
Pada tahun
2007 – 2011 Nilai rupiah menguat, dikarenakan melesatnya investasi ke pasar
uang dan pasar modal di Indonesia. Bagaimana tidak, krisis ekonomi yang dilanda
Amerika membuat tidak ada satupun investor yang betah dan nyaman jika uang
mereka berada di negeri yang sedang sakit tersebut. Ditambah lagi kebijakan The Fed yang mem-bailout (stimulasi)
ekonomi Amerika lewat kebijakan Quantitative
Easing ternyata menambah likuiditas global yang membuat kondisi
menjadi tidak terkendali. Alhasil,
karena investasi deras mengalir ke Indonesia, rupiah berada pada posisi yang
cukup baik dengan kecenderungan menguat selama Amerika sakit (kurs Rp 16.800
per dollar pada tahun 1998 sebagai komparasi). Amerika punya basis investasi
yang besar, sistemati, dan menggurita. Sehingga jika uang mereka tidak
diparkirkan pada tempat yang memiliki gain
(keuntungan) yang tinggi akan sangat beresiko pada cash flow mereka (contoh perusahaan
asuransi).
Selama proses penyembuhan,
Amerika terus mengeluarkan surat utang Negara (modal yang digunakan untuk
kebijakan Quantitative Easing)
untuk terus menstimulasi perekonomian mereka. Dan Negara yang memborong surat
utang tersebut adalah China.
Cash Flow
berhubungan dengan Investasi, banyak perusahaan dalam negri mempunyai investasi
di luar negri, begitupun sebaliknya. Tidak heran jika bisnis di Indonesia berkaitan
dengan nilai tukar rupiah ke dalam dolar, jika klita tidak mempertimbangkan
cash flow pada perusahaan kita dan bisnis kita, kita bisa merugi dan terjadinya
inflasi ekonomi terhadap Indonesia. Karena tidak seimbangnya nilai rupiah
dengan dolar. Adapun hal yang menyebabkan nilai rupiah melemah karena banyaknya
pembisnis tidak memperhatikan cash flow mereka dan selalu mengutamakan import
ke luar negri, dan ini penyebab terbesar karena semakin banyaknya import
terhadap barang, semakin melemahnya nilai tukar rupiah dikarenakan dlar akan
meningkat.
Inflasi terjadi ketika jumlah money supply di masyarakat terlalu tinggi.
Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang
asing akan semakin menguat. Ketika mata uang asing itu menguat, harga import
akan semakin naik sedangkan harga ekspor akan semakin turun. Hal ini
menyebabkan perusahaan di Indonesia yang banyak mengimpor dari luar harus
mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan pekerja dan penutupan
banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal
ini juga berdampak pada investor yang merasa rugi untuk menanamkan modalnya,
sehingga nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah
mengambil jalan dengan Teori dampak fisher internasional (International Fisher
Effect–IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik
kembali para nasabahnya untuk dapat mengurangi money supply.
Faktor-Faktor
yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian Indonesia
- Pengaruh Nilai Tukar- Pengaruh Tingkat Suku
Bunga- Pengaruh Tingkat
Inflasi- Pengaruh
Infrastruktur
Referance
Book : Ross-Westerfield-Jordan-Fundamentals-of-Corporate-Finance-9th-Ed-2010
Titanium Art - The Source of Steel - Tithuan Sun
BalasHapusA mens titanium earrings bronze glass stainless steel vs titanium apple watch sculpture titanium bmx frame in Chinese engraved with the inscription titanium wheels “Vin Gao” is a bronze sculpture. The bronze statue depicts the camillus titanium ten